PAK TEGUH PURWA SAPUTRA, S.Pd.
Paduan Suara adalah kelompok penyanyi yang membawakan lagu secara bersama-sama dengan harmonisasi suara yang indah. Istilah “paduan suara” berasal dari kata choir dalam bahasa Inggris dan chorus dalam bahasa Yunani, yang berarti “tarian.” Awalnya, paduan suara merupakan bagian dari ritual dan perayaan keagamaan di Yunani Kuno sekitar tahun 3000 SM. Kini, paduan suara telah berkembang menjadi bentuk seni vokal yang luas dan beragam, mencakup paduan suara campuran, wanita, pria, hingga anak-anak, yang semuanya dipimpin oleh seorang dirigen agar tercipta penampilan yang selaras dan penuh makna.
Paduan suara merupakan ansambel penyanyi yang memadukan berbagai jenis suara untuk menghasilkan kesatuan musik yang harmonis. Kunci utama dari paduan suara adalah kerja sama antarpenyanyi dalam menjaga harmoni dan keseimbangan suara. Setiap anggota dikelompokkan berdasarkan jenis suaranya, yaitu sopran, alto, tenor, dan bass (SATB), sehingga tercipta perpaduan nada yang kaya dan dinamis. Dalam pertunjukan, paduan suara dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang mengarahkan tempo, dinamika, dan ekspresi lagu agar tampil selaras.
Sejarah paduan suara bermula pada masa Yunani Kuno, ketika nyanyian dan tarian menjadi bagian penting dari upacara keagamaan. Pada Abad Pertengahan, paduan suara berkembang pesat di Eropa, terutama di lingkungan gereja. Seiring waktu, seni ini meluas ke bidang hiburan dan pendidikan, hingga kini menjadi bagian penting dalam kegiatan seni di sekolah maupun organisasi profesional.
Jenis-jenis paduan suara meliputi paduan suara campuran (gabungan suara pria dan wanita), paduan suara wanita (sopran dan alto), paduan suara pria (tenor, bariton, dan bass), serta paduan suara anak-anak (biasanya dua atau tiga suara).