IBU ERVA FITRIA, S.Pd.
PASKIBRA SMAN 1 Cileunyi resmi berdiri pada 1 Juni 1991, dan kini telah memasuki angkatan ke-36. Meski data awal mengenai pendiri dan perjalanan awalnya tidak sepenuhnya terdokumentasi, semangat juang dan nilai keindonesiaan yang diwariskan tetap hidup dari generasi ke generasi.
Dalam perjalanannya, PASKIBRA SMAN 1 Cileunyi telah melewati berbagai fase penting. Fase awal menjadi masa pembentukan identitas dan pola pendidikan serta latihan. Para pendahulu melakukan banyak gebrakan untuk memastikan setiap generasi menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Memasuki fase pengisi di awal tahun 2000-an, sistem pendidikan dan latihan mulai terbentuk dengan dasar senioritas dan junioritas. Pada masa ini, Kang Ari menjadi pelatih kepala dan Ibu Lia menjabat sebagai pembina. PASKIBRA SMAN 1 Cileunyi tumbuh semakin matang dalam menghadapi tantangan zaman.
Sekitar tahun 2010, dunia baris-berbaris di wilayah Cileunyi berkembang pesat, dan PASKIBRA SMAN 1 Cileunyi menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Puncak perubahan besar terjadi pada tahun 2015, saat Kang Enjang Muhdiat Saputra - alumni SMAN 1 Cileunyi sekaligus mantan Ketua OSIS - bergabung dalam pembinaan. Ia melakukan pembaruan besar pada sistem pendidikan dan latihan, mengubah konsep senioritas-junioritas menjadi konsep kekeluargaan. Sejak saat itu, seluruh anggota PASKIBRA hidup dalam suasana yang lebih rukun, hangat, dan saling menghargai lintas angkatan.
Selain perubahan sistem, filosofi organisasi pun diperbarui. Sejak tahun 2015, PASKIBRA SMAN 1 Cileunyi dikenal dengan nama LAKSAMANA, singkatan dari Laskar Satya Margana. Nama ini bermakna “pasukan yang setia, siap menempuh jalan hidup siapapun pemanahnya, dan selalu bergerak maju menuju sasaran.” Makna tersebut menjadi doa dan semangat bagi setiap generasi penerus untuk terus menjaga nilai perjuangan, persaudaraan, dan pengabdian.